Sabtu, 20 Agustus 2016

Syair Cinta Kahlil Gibran Part 1

#SATU
Ohh...!
Selamat datang, Cinta
Rengkuhlah aku ke haribaan pelukanmu yang memabukkan
Terbangkanlah aku ke hamparan luas cakrawal yang tak bertepi
Agar aku ian mengerti segala rahasia kehidupan yang selama ini tersembunyi.--

#DUA
Jangan dikira cinta datang dari keakraban yang lama
Dan karena pendekatan yang tekun
Cinta adalah kecocokan jiwa
Dan jika itu tidak pernah ada,
Cinta tak akan pernah tercipta
Dalam hitungan tahun bahkan abad.--

# TIGA
Hidup tanpa cinta bagaikan sebatang pohon yang
kokoh berdiri namun dahannya kering,
tanpa dihiasi buah ataupun bunga.
Jiwa yang duka menemukan ketenteraman manakala
bersatu dengan sesamanya.
Jiwa-jiwa itu bersatu dalam kebersamaan rasa,
seperti seorang asing girang hatinya manakala ia
bertemu orang asing lainnya di negeri asing.
Segala hati yang disatukan lewat dukacita,
tak akan terpisahkan oleh kemenangan rasa bahagia.--

#EMPAT
Berbicaralah padaku!
Maukah engkau mengenangku sesudah prahara ini
Menenggelamkan prahara cinta kita?
Maukah engkau mendengar bisik sayap-sayapku
dalam keheningan malam?
Maukah engkau mendengar arwahku yang melambai-lambai di atasmu?
Maukah engkau mendengar keluh kesahku?
Maukah engkau melihat bayang-bayangku mendekat
bersama bayang-bayang rembang petang dan
menghilang bersama semburat cahaya fajar?.--

#LIMA
Aku ingin engkau mencintaiku
sebagai seorang penyair mencintai pikiran-pikirannya yang berduka.
Aku ingin engkau mengenangku
seperti seorang pengembara mengenang sebuah kolam yang tenang.
Tempat citranya membayang ketika ia meminum airnya.--

#ENAM
Sepanjang hari-hari mudaku, cinta akan menjadi guruku;
Dalam usia dewasa menjadi penolongku,
Dan di renta usia menjadi kesenanganku,
Cinta kasih dalam hati itu terbagi-bagi
Bagaikan dahan-dahan pohon cadar,
Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat,
ia akan menderita namun tidak mati.
Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya
Ke dalam dahan-dahan berikutnya sehingga
Ia akah tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.—

#TUJUH
Ibu adalah segalanya,
Dialah pelipur duka kita,
Harapan kita di kala sengsar, dan kekuatan kita di saat tak berdaya,
Dialah sumber cinta, kasih, kecenderungan hati, dan ampunan.
Barang siapat kehilangan ibu, ia kehilangan semangat murni
Yang senantiasa melimpahkan restu dan lindungan padanya.
Segalanya dalam alam semesta ini membutuhkan ibu.
Matahari adalah sang ibu,
 yang senantiasa memberikan santapan pada bumi.
Ia tidak pernah meninggalkan semesta di malam hari
Sebelum ia selesai menidurkan bumi lelap dalam dekapan nyanyian laut
Dan lagu puji burung-burung dan anak-anak begawan.
Dan bumi ini pun adalah sang ibu bagi pepohonan dan bunga-bungaan,
Ia melahirkannya, merawatnya, dan menyapihnya.
Pepohonan dan bunga-bunga pun adalah para ibu
Bagi buah-buah dan bebijian yang baik.
Dan sang ibu, sang purwa rupa bagi semesta yang ada,
Ialah semangat abadi yang penuh dengan keindahan dan cinta.

#DELAPAN
Tembang yang diam terpendam di hati ibu
Terdengar berkidung di bibir anaknya.
#SEMBILAN
Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’,
dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’.
Ini adalah kata penuh harapan dan cinta,
kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.

#SEPULUH
Aku berkata bahwa hidup memang kegelapan,
jika tanpa hasrat dan keinginan.
Dan semua hasrat-keinginan adalah buta,
Jika tidak disertai pengetahuan.
Dan segala pengetahuan adalah hampa,
jika tidak diikuti pekerjaan.
Dan setiap pekerjaan akan sia-sia,
jika tidak disertai cinta.
Bekerja dengan rasa cinta,
berarti kalian sedang menyatukan diri dengan diri kalian sendiri,
dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.
Tapi bagaiaman bekerja dengan rasa cinta itu?
Bagaiaman menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungnya,
seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.      


                                                                                     Yogyakarta, 15 Agustus 2016


0 komentar:

Posting Komentar