Jumat, 16 September 2016

Konsep Psikoterapi dalam Al-Quran dan Hadits

Part 1

 “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”
                        Dalam Q.S. Yunus ayat 57 telah jelas diterangkan bahwa dalam al quran terdapat kekuatan spiritual yang luar biasa dan mempunyai pengaruh mendalam atas diri manusia. Ia membangkitkan pikiran, menggelorakan perasaan, mengunggah kesadaran, dan menajamkan wawasan. Dan manusia yang berada dibawah pengaruh al-quran ini seakan menjadi manusia yang baru yang tercipta kembali.
                        Baru-baru ini timbul berbagai aliran dikalangan para ahli ilmu jiwa yang menyatakan tentang pentingnya agama dalam kesehatan jiwa dan dalam terapi penyakit jiwa, AA. Bril, seorang ahli psiko-analis, berkata bahwa “individu yang benar-benar religius tidak akan pernah menderita sakit jiwa”.
                        Psikoterapi Melalui Iman
                        Pengkajian terhadap sejarah agama- agama , khusus nya sejarah agama islam, membekali kita berbagai bukti tentang keberhasilan iman kepada Allah dalam menyembuhkan jiwa dari berbagai penyakit, merealisasikan perasaan aman dan tentram dan menjaganya dari berbagai keresahan dan penyakit jiwa yang kadang-kadang ditimbulkan olehnya.
                        Bagi seorang mukmin, ketenangan jiwa, rasa aman, dan ketentraman jiwa akan terealisasi. Sebab, keimanannya yang sungguh-sungguh kepada Allah akan membekalinya dengan harapan akan pertolongan allah, lindungan allah, dan perlindungan-Nya.
                        Dalam hadits dijelaskan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah dan berdzikir bisa menyebabkan kebeningan dan kejernihan pada diri manusia serta melepaskan kekuatan spiritual dari ikatan-ikatan fisik dan materi.
                An nu’man bin basyir meriwayatkan sebuah hadits Rosulullah, yang artinya yaitu “ ketahuilah, sesungguhnya didalam jasad itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka seluruh jasadpun baik. Sebaliknya, jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh jasad pun rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”.
                        Hadits diatas menjelaskan behwa memperbaiki seseorang harus dimulai dengan memperbaiki jiwa dari dalam yaitu hatinya. Caranya dengan beriman kepada Allah, bertauhid kepada-Nya, dan bertaqorrub kepada-Nya dengan beribadah, bertakwa, dan taat.
                        Dalam hadits dan ilmu jiwa (najati, 2005) disebutkan bahwa iman, tauhid dan ibadah kepada Allah ta’ala dapat memunculkan sikap istiqomah dalam berperilaku dan bisa menjadi proteksi dan terapi jiwa. Hasilnya, seorang mukmin yang berpegang teguh pada agamanya akan senantiasa menyadari keberadaan Allah ta’ala dalam setiap penggal ucapan dan tingkah lakunya. Keimanan akan melindunginya dari perilaku menyimpang dan ketidak normalan, dan menjaganya dari penyakit jiwa.
                        Psikoterapi Melalui Ibadah
                        Ibadah merupakan metode pensucian diri yang secara psikologis orang beribadah terhibdar dari perilaku menyimpang (fahsya dan munkar).
                        Ibadah-ibadah seperti sholat, zakat, puasa, dan haji bertujuan pengembangan psikologis; yaitu dekat dengan Allah. Kondisi individu yang merasa dekat dengan tuhan akan dapat menghalangi hawa nafsu untuk melakukan hal-hal yang dilarang norma, peraturan dan undang-undang.
               Psikoterapi melalui sholat
                        Sholat memiliki pengaruh yang signifikan dan efektif untuk mengobati kegelisahan manusia. Berdiri dalam sholat dihadapan Rabb-nya dengan khusuk dan pasrah dan benar-benar bebas dari segala kesibukan dan kesulitan hidup; sesungguhnya akan membangkitkan ketenangan, kedamaian, dan ketentraman dalam diri manusia, menghilangkan kegelisahan dan ketegangan syaraf yang timbul akibat berbagai tekanan dan tekanan hidup.
                        Keadaan tentram dan jiwa tenang merupakan sarana yang dipergunakan oleh sebagian ahli psikoterapi modern dalam menyembuhkan berbagai penyakit jiwa. Selain itu keadaan tenang dan jiwa damai dalam sholat juga membantu melepaskan diri dari kegelisahan yang dikeluarkan oleh para pasien jiwa.
                        Komunikasi dengan rabbnya ketika sholat akan memberikan kekuatan spiritual yang besar yang berpengaruh terhadap berbagai perubahan penting dalam dalam fisik dan psikis manusia. Kekuatan spiritual ini ada kalanya memberikan pengaruh kepada tubuh sehingga bisa menepis ketegangan, menghilangkan kelemahan, dan menyembuhkan berbagai penyakit.

                        Sholat memiliki pengaruh penting untuk memulihkan perasaan berdosa yang menjadi sebab kegelisahan yang dipandang sebagai pangkal terjadinya penyakit jiwa.



Referensi :
Najati, Muhammad Utsman. 1988. Hadits dan Ilmu Jiwa. Bandung : Pustaka
Ardani, Tristiadi Ardi, 2008. Psikiatri Islam. Malang : UIN Malang Press
Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo.

Rajab, khairunnas. 2012. Psikologi agama. Yogyakarta; aswaja pressindo

0 komentar:

Posting Komentar