Part 1
“Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman”
Dalam
Q.S. Yunus ayat 57 telah jelas diterangkan bahwa dalam al quran terdapat
kekuatan spiritual yang luar biasa dan mempunyai pengaruh mendalam atas diri
manusia. Ia membangkitkan pikiran, menggelorakan perasaan, mengunggah
kesadaran, dan menajamkan wawasan. Dan manusia yang berada dibawah pengaruh
al-quran ini seakan menjadi manusia yang baru yang tercipta kembali.
Baru-baru
ini timbul berbagai aliran dikalangan para ahli ilmu jiwa yang menyatakan
tentang pentingnya agama dalam kesehatan jiwa dan dalam terapi penyakit jiwa,
AA. Bril, seorang ahli psiko-analis, berkata bahwa “individu yang benar-benar
religius tidak akan pernah menderita sakit jiwa”.
Psikoterapi
Melalui Iman
Pengkajian
terhadap sejarah agama- agama , khusus nya sejarah agama islam, membekali kita
berbagai bukti tentang keberhasilan iman kepada Allah dalam menyembuhkan jiwa
dari berbagai penyakit, merealisasikan perasaan aman dan tentram dan menjaganya
dari berbagai keresahan dan penyakit jiwa yang kadang-kadang ditimbulkan
olehnya.
Bagi
seorang mukmin, ketenangan jiwa, rasa aman, dan ketentraman jiwa akan
terealisasi. Sebab, keimanannya yang sungguh-sungguh kepada Allah akan
membekalinya dengan harapan akan pertolongan allah, lindungan allah, dan
perlindungan-Nya.
Dalam
hadits dijelaskan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah dan
berdzikir bisa menyebabkan kebeningan dan kejernihan pada diri manusia serta
melepaskan kekuatan spiritual dari ikatan-ikatan fisik dan materi.
An
nu’man bin basyir meriwayatkan sebuah hadits Rosulullah, yang artinya yaitu “
ketahuilah, sesungguhnya didalam jasad itu ada segumpal daging. Jika segumpal
daging itu baik maka seluruh jasadpun baik. Sebaliknya, jika segumpal daging
itu rusak, maka seluruh jasad pun rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah
hati”.
Hadits
diatas menjelaskan behwa memperbaiki seseorang harus dimulai dengan memperbaiki
jiwa dari dalam yaitu hatinya. Caranya dengan beriman kepada Allah, bertauhid
kepada-Nya, dan bertaqorrub kepada-Nya dengan beribadah, bertakwa, dan taat.
Dalam
hadits dan ilmu jiwa (najati, 2005) disebutkan bahwa iman, tauhid dan ibadah
kepada Allah ta’ala dapat memunculkan sikap istiqomah dalam berperilaku dan
bisa menjadi proteksi dan terapi jiwa. Hasilnya, seorang mukmin yang berpegang
teguh pada agamanya akan senantiasa menyadari keberadaan Allah ta’ala dalam
setiap penggal ucapan dan tingkah lakunya. Keimanan akan melindunginya dari
perilaku menyimpang dan ketidak normalan, dan menjaganya dari penyakit jiwa.
Psikoterapi
Melalui Ibadah
Ibadah
merupakan metode pensucian diri yang secara psikologis orang beribadah
terhibdar dari perilaku menyimpang (fahsya dan munkar).
Ibadah-ibadah
seperti sholat, zakat, puasa, dan haji bertujuan pengembangan psikologis; yaitu
dekat dengan Allah. Kondisi individu yang merasa dekat dengan tuhan akan dapat
menghalangi hawa nafsu untuk melakukan hal-hal yang dilarang norma, peraturan
dan undang-undang.
Psikoterapi melalui sholat
Sholat memiliki pengaruh
yang signifikan dan efektif untuk mengobati kegelisahan manusia. Berdiri dalam
sholat dihadapan Rabb-nya dengan khusuk dan pasrah dan benar-benar bebas dari
segala kesibukan dan kesulitan hidup; sesungguhnya akan membangkitkan
ketenangan, kedamaian, dan ketentraman dalam diri manusia, menghilangkan
kegelisahan dan ketegangan syaraf yang timbul akibat berbagai tekanan dan
tekanan hidup.
Keadaan tentram dan jiwa
tenang merupakan sarana yang dipergunakan oleh sebagian ahli psikoterapi modern
dalam menyembuhkan berbagai penyakit jiwa. Selain itu keadaan tenang dan jiwa
damai dalam sholat juga membantu melepaskan diri dari kegelisahan yang
dikeluarkan oleh para pasien jiwa.
Komunikasi dengan
rabbnya ketika sholat akan memberikan kekuatan spiritual yang besar yang
berpengaruh terhadap berbagai perubahan penting dalam dalam fisik dan psikis
manusia. Kekuatan spiritual ini ada kalanya memberikan pengaruh kepada tubuh
sehingga bisa menepis ketegangan, menghilangkan kelemahan, dan menyembuhkan
berbagai penyakit.
Sholat memiliki pengaruh
penting untuk memulihkan perasaan berdosa yang menjadi sebab kegelisahan yang
dipandang sebagai pangkal terjadinya penyakit jiwa.
Referensi
:
Najati,
Muhammad Utsman. 1988. Hadits dan Ilmu Jiwa. Bandung : Pustaka
Ardani,
Tristiadi Ardi, 2008. Psikiatri Islam. Malang : UIN Malang Press
Mujib,
Abdul. 2006. Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo.
Rajab, khairunnas. 2012. Psikologi agama. Yogyakarta;
aswaja pressindo
0 komentar:
Posting Komentar